Batuk dalam Musim Pancaroba, Aman Beli Obat Warung?

Musim pancaroba melakukan perubahan cuaca bahwa cukup drastis semaka berdampak dalam kondisi tubuh bahwa kurang fit untuk segera memicu gejala batuk. Tak dipungkiri, batuk bahwa terjadi ini dapat dialami karena sebagian gemuk masyarakat maka kerap dianggap sepele.
Dokter spesialis paru, dr. Praseno Hadi, Ph.D, Sp.P, mengatakan bahwa musim pancaroba memang kerap terjadi maluput kesehatan berupa batuk. Ini sudah terjadi sejak dulu, bahkan sebelum hadirnya pandemi COVID-19. Menurutnya, cukup wajar bila batuk terjadi hadapan musim seperti ini.
Yuk simak penjelasannya, scroll ke bawah!
"Sebelum pandemi pun sudah demikian. Saat musim itu sesudah, batuknya mereda lagi. Istilahnya ada seasonal influenza. Ada musim batuk ini," ujarnya jauh didalam acara Hidup Sehat, TvOne, Senin 26 September 2022.
Dokter Praseno tak menampik bahwa pertolongan terutama kepada mengobati batuk bisa didapat dari obat 'warung'. Akan tetapi, bila batuk sudah dirasa berkelamaan, hadapan mana satu botol obat sudah habis maka batuk tak kunjung reda, maka sudah sepantasnya segera memeriksa ke dokter.
"Kalau ingin coba atasi sendiri beli obat batuk dalam apotek atau warung. Saran kami, berlabuh ke dokter untuk maklum penyebabnya. Kalau gejala ringan, bisa diobati. Kalau nanti ada penyakit berat patut lenanganan lebih lanjut. Khawatir ada tumor paru, atau TBC. Karena penuh penyakit tidak ada keluhannya," bebernya.
Apalagi bila batuk sudah lebih akan 3 pekan selanjutnya tak kunjung reda, sesenang membantunya segera memeriksakan diri ke dokter. Batuk sendiri seakuratnya adalah bentuk adaptasi bahwa dilakukan tubuh saat ada benda asing, sesangkat dokter mau melihat penyebab akan batuk itu terjadi.
"Batuk itu suatu mode di tubuh terdalam paru atau saluran napas nan merupakan sesuatu asing bagi tubuh sebatas kudu dikeluarkan atas cara dibatukkan. Bentuknya tentu bermacam-macam. Intinya adaptasi tubuh demi keluarkan sesuatu di tubuh," tandasnya.