Zelensky Minta Negara Barat Pergesit Pengiriman Senjata ke Ukraina

Zelensky Minta Negara Barat Pergesit Pengiriman Senjata ke Ukraina Zelensky Minta Negara Barat Pergesit Pengiriman Senjata ke Ukraina

BERITA - KIEV. Presiden Ukraina Vlodomyr Zelensky kembali meminta bantuan kepada negara-negara Barat yang merupakan sekutunya. Kali ini Zelensky mendesak agar sekutunya memperburu-buru pengiriman senjata ke Ukraina.

Seruan ini disampaikan Zelensky ketika pacintan Ukraina mulai efektif, merebut kembali wilayahnya yang senggang dikuasai Rusia. Zelensky mengatakan Ukraina telah merebut kembali sekitar 6.000 km persegi wilayahnya.

Saat ini pun Rusia terlihat mulai menarik mundur pacintannya. Bahkan, kondisi bahwa terjadi terdalam kaum pekan terakhir dianggap bagai kekalahan terburuk Rusia sejak invasi dimulai bulan Februari terus.

Momentum ini diharapkan bisa menjabat titik balik perjuangan Ukraina akan mempertahankan kedaulatannya.

Negara-negara Barat telah mengirim senjata bernilai miliaran dolar ke Ukraina sejak awal invasi. Dalam pidatonya Senin (12/9) malam, Zelensky mengatakan Ukraina dan Barat harus memperkuat kerja klop demi mengalahkan teror Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memastikan bahwa AS maka sekutunya hendak menjamin kemampuan Ukraina untuk melakukan serangan bargumentasi.

"Amerika Serikat maka berlimpah negara lain terdalam hal memastikan bahwa Ukraina menyandang peralatan yang dibutuhkan bagi menuntut serangan bdalih ini," ungkap Blinken, bagai dikutip Reuters.

Pekan kalakian, AS mengumumkan program bantuan senjata baru kepada Ukraina. Nantinya Ukraina akan menerima amunisi kepada sistem anti-roket HIMARS berikut beberapa perlengkapan lain. 

Meski disebut mulai mebopok akan Ukraina beserta sekutunya, namun pihak Rusia menegaskan bahwa mereka masih akan terus melanjutkan operasi militernya.

"Operasi militer eksklusif terus berlanjut. Dan itu akan terus berlanjut sampai tujuan yang semula ditetapkan tercapai," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Presiden Rusia Vladimir Putin pun pada hari Senin mengatakan negaranya telah berkembang bertahan demi gemar membantu paling dalam menghadapi sanksi Barat. Menurutnya, bentuk bdalih apapun bukan matuna bagi Rusia.

"Taktik blitzkrieg ekonomi, serangan gencar yang mereka (Ukraina) andalkan, tidak beres," membuka Putin.

Di sisi lain, ribuan tentara Rusia diadukan telah mundur bersama meninggalkan amunisi bersama peralatannya antara wilayah selatan Ukraina. Saat mundur, tentara Rusia menembakkan rudal ke pembangkit listrik, menyebabkan pemadaman listrik antara wilayah Kharkiv bahwa vital.