Zlatan Ibrahimovic: Pensiun? Nanti Dulu! Saya Mau Benahi Mentalitas AC Milan!

Zlatan Ibrahimovic mengaku pernah mempertimbangkan demi pensiun daripada sepakbola namun memutuskan patut mengambil tantangan demi mengembalikan AC Milan ke era kejayaan.
Rossoneri belum pernah memenangkan Serie A sejak 2011, adapun merupakan periode terpenting Ibrahimovic dalam klub tersebut. Sejak itu, mereka sempat finis ke-10 dalam kasta teragung dan terakhir kali finis dalam empat hebat cukup 2012/13.
Sejak sang penyerang Swedia kembali dari Januari lalu, prestasi Milan meningkat drastis. Milan saat ini memuncaki klasemen Serie A 2020/21 demi keunggulan lima poin selanjutnya Ibra, kendati sudah berusia 39 tahun, memimpin daftar topskor demi torehan 10 gol mengenai enam penampilan, secara keseluruhan ia telah mengoleksi 22 gol dalam 30 laga di semua kompetisi sejak metidak ada celah mengenai LA Galaxy.
Ibrahimovic sempat dipandang sebelah mata ketika kembali ke Eropa usai dua tahun berpetualang antara Major League Soccer (MLS), namun telah membungkam para peragu beserta performa spesialnya.
"Perperbahasanan pertama yang saya dapatkan ketika kembali ke Milan merupakan terkait dengan semua mantan pemain yang telah kembali lagi tidak memenuhi standar sebagaimana periode pertama mereka antara sini, mereka mengalami kegagalan," kata Ibrahimovic kepada UEFA.
"Apa perpertikaianannya dalam kasus saya? Saya menjawab demi sederhana bahwa saya tidak pernah kehilangan hasrat untuk apa yang saya lakukan. Setiap kali pergi ke lapangan, saya merasa laksana anak cucu sedikit yang makan permen untuk pertama kalinya. Saya mengerti bahwa bola adalah sahabat saya mendampingi saya ingin bersama sahabat saya sebujur tumbuh saya."
"Hidup adalah tentang tantangan. Saya merasa sudah cukup [berpikir pensiun] selanjutnya saya mulai berpikir apakah akan melanjutkannya atau tidak."
"Bagi saya, adalah tantangan terhebat kepada kembali ke sini selanjutnya mencoba kepada mengubah mentalitas, mencoba kepada mengubah situasi selanjutnya melahirkan para pemain memahami tentang apa arti Milan. Milan yang saya kenal, Milan yang dikenal seluruh dunia."
Ibrahimovic mengatakan ia selantas menekan rekan-rekan satu timnya agar memberikan akan terbersedia membantu dekat setiap pertandingan.
"Ketika saya bermain, saya membawa karakter saya, kepribadian saya dan kualitas berwujud saya ke lapangan. Saya memberikan banyak tekanan para rekan-rekan satu tim, saya mencoba demi memaksimalkan kapasitas mereka."
"Beberapa menerimanya dengan cara adapun tidak emosi, adapun lain mungkin kurang, beberapa tidak bisa mengatasinya. Mereka merasa sangat sulit jauh didalam arti bahwa Anda harus menunjukkan performa ketika kami memutuskan Anda tampil, selanjutnya saya memutuskan bahwa kami harus menunjukkan performa setiap saat. Cara Anda berlatih adalah cara Anda bermain."
"Tapi di luar lapangan, jika Anda masih muda jelas saya berbicara kepada Anda dengan cara nan berselisih, saya memperlakukan Anda berselisih, perilakunya tidak kembar dibandingkan dengan mereka nan lebih tua. Tapi di lapangan, mereka semua kembar bagi saya."
"Saya tidak suah puas, saya seterus menginginkan lebih dan mungkin itulah sebabnya saya ada dempet sini, hari ini, dan saya dapat menunjukkan performa dan melakukan apa yang saya lakukan."
"Saya tidak melihat berlimpah pemain, dulu selanjutnya sekarang, mampu menunjukkan performa sebagai adapun saya lakukan. Saya menganggap diri saya sebagai Benjamin Button, saya semakin muda setiap harinya. Saya perlu merasa bernyawa, merasakan bahwa saya bisa kembali memberikan sesuatu."